1. Mulai dengan berjalan

Boleh saja langsung berlari jika Anda ingin, tetapi sadari konsekuensi di baliknya. Tubuh Anda saat ini belum terbiasa berlari, oleh karena itu Anda bisa cedera saat lari. Mulailah dengan berjalan. Berjalan memiliki gerak yang sama dengan berlari tanpa banyak tekanan pada tulang dan sendi. Tapi jangan berjalan seakan Anda sedang jalan-jalan santai di mall. Justru Anda harus jalan cepat, namun bertempo. Saat tubuh terasa siap untuk tindakan yang lebih intens, Anda bisa mulai berlari. Namun, Anda harus memasukkan sesi berjalan untuk jeda lari setiap beberapa menit sekali.

2. Jangan buru-buru

Langsung lari jarak jauh bisa menyebabkan cedera lari yang berkepanjangan. Tujuan lari adalah untuk membuat Anda menjadi lebih sehat dan bukan sebaliknya. Jangan terburu-buru ingin cepat sampai garis fini tis, tapi tingkatkan jarak tempuh dan durasi berlari dan berjalan secara bertahap. Anda mungkin berpikir bahwa Anda berlari dua kali lebih lama daripada kemarin dan masih belum merasa lelah, tetapi Anda akan kelelahan nantinya. Jadi, mulailah lari dengan ringan dan tingkatkan kecepatan Anda secara perlahan.

3. Memakai sepatu lari yang benar

Anda bisa berlari dengan sepatu apapun. Tapi selain teknik lari yang tergesa-gesa, sepatu yang Anda gunakan seringkali menjadi penyebab cedera saat berlari. Semua orang berlari dengan cara yang berbeda. Pronasi (gerakan mengayuh ke dalam dari telapak kaki ketika berlari) beberapa orang bisa berlebihan, atau malah kurang bagi sebagian orang lainnya, dan ada sepatu lari yang dirancang secara khusus untuk orang-orang tersebut untuk menghindari potensi cedera. Selain itu, menggunakan sepatu lari yang keliru bisa menyebabkan nyeri setiap kali Anda bergerak sehingga mengurangi motivasi, terutama jika Anda adalah pelari pemula.

4. Buat rencana

Tips lari untuk pemula lainnya adalah dengan merancang strategi perang. Tidak semua orang merencanakan “itinerari” program larinya. Padahal, memiliki rencana yang terinci sebenarnya bermanfaat. Anda bisa memantau jarak tempuh dan kecepatan Anda, sehingga kemudian Anda bisa meningkatkan waktu latihan Anda secara bertahap untuk membangun kekuatan tubuh. Rencana latihan memberikan rasa pencapaian yang akan meningkatkan rasa percaya diri Anda. Tak hanya jarak tempuh dan durasi, namun sebaiknya Anda juga merencanakan waktu, frekuensi, serta asupan makanan setelah dan sebelum olahraga.
Ada banyak hal yang harus dilakukan pemula sebelum mulai lari, dan di atas merupakan beberapa hal utama yang harus Anda ingat.  Menaati program lari yang rinci bisa terasa menakutkan pada awalnya, tapi jangan dibawa stres. Santaikan pikiran dan rasa takut itu pada akhirnya akan menghilang. Bagaimanapun, lari adalah aktivitas fisik yang murah meriah. Semua orang bisa menikmati dan meraup manfaatnya.

Sumber : Hellosehat.com